Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fathoni, M.Si diwakili oleh Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (SEKDA) Provinsi Sumsel menghadiri serta membuka secara langsung acara literasi digital sektor pemerintahan tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia yang dipusatkan di grand ballroom Harper Hotel Palembang.
Dikatakan Pelaksana Harian SEKDA Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H, di mana hari ini kita dapat menghadiri dan mengikuti kegiatan literasi digital dalam rangka menjaga ruang digital sehat, kedewasaan politik pemilih cerdas di lingkungan pemerintahan, khususnya aparatur sipil negara (ASN) dan sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan.
Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa proses pemilihan umum (pemilu) sudah dilakukan dan saat ini segenap rakyat Indonesia sedang menantikan penyelesaian akhir dari tahapan penyelenggaraan pemilu tersebut.
“Diskusi di media sosial sering terjadi setelahnya, sebagai aparatur pemerintah tentunya kita harus arif dan bijak dalam menyikapinya. Berbicara media social, tidak lepas dari revolusi industry 4.0 yang ditandai dengan perkembangan yang demikian pesat di bidang teknologi informasi (IT),” ujarnya.
Kemudian, di mana saat ini memasuki era masyarakat 5.0 atau Society 5.0, jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan teknologi modern dan mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.
Manusia sebagai pelaku utama tentunya aparatur pemerintahan harus memiliki literasi digital yang memadai. Literasi digital memiliki makna, bahwa ASN harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lainnya.
“Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, di mana manfaat literasi digital di antaranya kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu. meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi, dan meningkatkan kemampuan verbal individu.
Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis informasi, di samping manfaat, tentunya terdapat tantangan literasi digital berupa arus informasi yang banyak, artinya masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan.
“Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat. Di mana konten negative juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital,” katanya.
Masih dilanjutkannya, contohnya konten pornografi, isu Suku, Adat, Ras, dan Agama (SARA) dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermafaat serta mana konten negatif.
“Demikianlah beberapa hal yang perlu kita pahami dan sikapi terkait Literasi Digital, dan saya berharap semoga pertemuan ini berjalan dengan baik, tertib dan lancar serta memiliki manfaat yang maksimal serta dapat diterapkan dalam praktek di lingkungan tugas kita masing-masing,” ucapnya. (Yanti)