Sungai Gerong. Berita Suara Rakyat. Com
Upaya menangkal stunting menjadi tanggung jawab bersama yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Mengingat, dampak jangka panjangnya terhadap kualitas generasi masa depan. Pemerintah, tenaga kesehatan, dunia usaha, hingga masyarakat itu sendiri, semuanya memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Akses pada pangan bergizi, layanan kesehatan, dan edukasi kepada keluarga, adalah serangkaian langkah yang diperlukan secara berkesinambungan untuk menekan angka stunting.
Stunting mayoritas disebabkan oleh masalah nutrisi. Peran orang tua sangat penting untuk mencegah masalah tersebut. Stunting, menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mengakui angka stunting di Kabupaten Banyuasin turun dari 24 persen di tahun 2023, menjadi 20 persen di tahun 2024.
“Untuk target kedepan Kabupaten Banyuasin angka stunting harus 15.8 persen di tahun 2025, karena prioritas utama dalam penurunan stunting adalah yang berisiko stunting,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST.,MM.,MBA.,IPU Asean Eng, yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banyuasin.
*Salurkan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan*
Seperti desa-desa yang lainnya, desa Sungai Gerong, yang menjadi desa terdekat dalam wilayah operasional Kilang Pertamina Plaju, juga menghadapi problem stunting. Meta, A.Md.Keb., bidan desa Sungai Gerong, mengatakan angka prevalensi stunting di desanya terus berangsur menurun setiap tahunnya. Dari berjumlah 30 anak pada 2021, kemudian menjadi 17 anak pada 2023, dan pada 2024 hanya tercatat 6 anak yang didiagnosa stunting.
Dikatakan Meta, sejauh ini, berbagai penanganan pun telah dilakukan, salah satunya Pemberian Makanan Tambahan (PMT). “Ada, sekarang kita menggiatkan pemberian PMT, itu dari dinas kesehatan, dan itu yang menggerakkan ialah dari kader-kader posyandu, dan semua bahan disediakan dari Puskesmas,” katanya.
Pihaknya berharap, stunting di Desa Sungai Gerong tahun depan benar-benar berhasil ditekan hingga angka nol. “Harapan kami dari puskesmas Mariana semoga stunting di desa Sungai Gerong ini menjadi nol, termasuk yang berisiko, bisa naik kembali berat badannya,” ujar dia.
Untuk itulah, PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, perusahaan pengolahan migas dan petrokimia yang berdiri tak jauh dari Desa Sungai Gerong di Banyuasin I, turut berkontribusi dalam pengentasan stunting. Berbagai intervensi pun dilakukan untuk mencegah maupun menangkal angka stunting di Desa Sungai Gerong. Pertamina sendiri, dalam implementasi TJSL-nya, berpegang pada 4 pilar, salah satunya Pertamina Sehat.
*Bantu Susu dan Suplemen, Edukasi Pola Hidup Sehat*
Berbagai intervensi pun dilakukan sebagai dukungan terhadap pengentasan stunting di desa ini, misalnya distribusi paket susu dan suplemen balita kepada enam anak yang masih mengidap stunting di Sungai Gerong, pada Jumat (1/11/2024).
Paket itu berupa empat kotak susu formula premium serta dua kotak suplemen kesehatan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Astuti (35), ibu dari Satria, yang akan genap berusia 2 tahun pada tanggal 10 November nanti, berharap anaknya dapat tumbuh sehat dan berkembang sebagaimana anak-anak lainnya. Ia mencermati dengan detil nasihat dari dr. Naufal, tim kesehatan dari Kilang Pertamina Plaju yang turut serta mendistribusikan paket susu dan vitamin.
Tak hanya distribusi paket susu dan suplemen, keluarga dari anak penyintas stunting pun diedukasi tentang pola makan, pengasuhan, serta gaya hidup yang sehat.
Sebelumnya, Kilang Pertamina Plaju juga pernah mengedukasi masyarakat Sungai Gerong akan pentingnya MPASI. Jumat (20/9/2024), berkolaborasi dengan Puskesmas Mariana, PKK Desa Sungai Gerong, dengan FKM Universitas Sriwijaya, digelar lomba Inovasi Pembuatan MPASI, melibatkan anggota Posyandu Sekar Melati dan Posyandu Rukun Setia yang pesertanya mencapai 90 ibu dan 90 anak di Desa Sungai Gerong.
Setiap kelompok diwajibkan menyiapkan hidangan MPASI berbahan dasar sumber daya lokal, yakni ikan patin, komoditas unggulan perikanan Desa Sungai Gerong yang kaya protein, omega-3, dan asam lemak, serta pakcoy yang dibudidayakan secara hidroponik oleh masyarakat setempat sebagai bahan utama.
Dari lomba ini, setidaknya muncul sebanyak 24 resep inovasi MPASI PMT sehat dan bergizi, seperti puding pakcoy, nugget patin, steam patin, ikan-sayur roll, dan lain-lain. Aneka PMT bergizi pun dihidangkan dengan menarik, misalnya Nugget Ikan Patin, Puding Buah Mangga, Jus Buah Naga, Sempol Ikan Patin, dan lain-lain.
Kegiatan ini juga melahirkan modul panduan gizi sehat dan seimbang berjudul “Mama-Pedia Resep MPASI PMT dari Sayur dan Ikan”, kolaborasi Kilang Pertamina Plaju dengan Puskesmas Mariana, FKM Unsri, PKK Desa Sungai Gerong dan ibu balita.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari berharap, intervensi yang dilakukan perusahaan dapat mendukung pertumbuhan optimal anak-anak di Sungai Gerong.
“Sebagai bagian dari komitmen kami dalam mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak, Kilang Pertamina Plaju percaya bahwa akses terhadap nutrisi yang baik adalah hak setiap anak untuk mencapai potensi optimal mereka,” kata dia.
“Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan tenaga kesehatan, Kilang Pertamina Plaju berharap dapat berkontribusi pada pencegahan dan penurunan angka stunting agar tercipta generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” lanjutnya.
Kehadiran Pertamina menunjukkan dukungan pada tujuan kedua dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG).(Yanti/ril)