Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si dengan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) provinsi Sumsel Ir S A Supriono mengadakan Rapat Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tahunan PT Penjamin Kredit Daerah (Jamkrida) Sumsel yang dilaksanakan di ruang Rapat Gubernur kantor Gubernur Sumsel.
Turut mendampingi di dalam rapat evaluasi tersebut Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu) dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, Inspektur, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) provinsi Sumsel, Kepala Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) provinsi Sumsel, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) provinsi Sumsel, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel, dan undangan lainnya.
Adapun yang dari PT Jamkrida (Perseroan) yakni Komisaris Utama PT Jamkrida (Perseroan) H Afrian Joni, S.E., M.M., CRGP, Komisaris Independen PT Jamkrida (Perseroan) H Ismunandar, S.E., CRGP, Komisaris PT Jamkrida (Perseroan) Dr Periansya, S.E., M.M., CRGP, Direktur Utama PT Jamkrida (Perseroan) H Irwansyah, S.E., M.M., CRGP, Direktur Keuangan, Anggaran, dan Investasi PT Jamkrida (Perseroan) H Syahrul Yahya, S.H., S.E., M.H., M.Si., CRGP
Dikatakan Direktur Utama PT. Jamkrida (Perseroan) Sumsel ) H Irwansyah, S.E., M.M., CRGP, di dalam evaluasi tahun ini pencapaian PT Jamkrida (Perseroan) Sumsel cukup baik, kita juga telah mencapai 131 persen di atas target. Untuk di tahun 2024 ini kita akan meningkatkan target yang lebih besar lagi, di mana dari keuntungan sebesar Rp 12,1 milyar untuk ditarget 2024 ini sebesar Rp 20 milyar semoga ini bisa kita raih.
“Ini berkat bekerja sama dengan seluruh dewan komisaris, direksi, manager, seluruh karyawan bersatu padu kita harus melakukan perubahan fokus terhadap proses bisnis yang ada, dan Kita juga harus meningkatkan pelayanan bersama dengan mitra, nasabah, di provinsi Sumsel,” ujarnya.
Kemudian, kita juga harus melakukan pengembangan area sehingga bisnis ini semakin terjaga dan selalu bertumbuh setiap tahunnya, produk yang ditawarkan seperti kita bermitra dengan bank Sumsel Babel produk konsumtif, produktif. Lalu kita juga bermitra dengan provinsi Sumsel dengan 17 kabupaten/kota seperti produk produktif yaitu KUR. Ini untuk mengembangkan sektor UMKM di provinsi Sumsel.
“Terkait kendala pihaknya selalu melakukan perbaikan-perbaikan. Dari tahun ke tahun kita selalu melakukan pertumbuhan. Kalau dibilang kendala, ya pasti ada, memang kita harus melakukan ekspansi mengembangkan suatu protokoler yang lebih besar,” ungkapnya.
Menurut Direktur Keuangan, Anggaran dan Investasi PT Jamkrida (Perseroan) H Syahrul , di mana rapat kemarin arahan dari Gubernur Sumsel yang utama sekali arahannya itu adalah setiap tahun bahwa kinerja perusahaan itu di evaluasi dan sesuai tidak target yang ditentukan dengan kenyataan yang ada. Artinya misalnya ditargetkan kami ditargetkan tahun depan ini dalam rencana bisnis 17 Miliar, labanya itu jangan di bawah 17 Miliar, harus di atas 17 Miliar target itu namanya, rugi labanya.
“Kinerja perusahaan kami ini istilahnya itu terhadap pendapatan dari segi operasional bank, pendapatan dari non operasional, di mana operasional misalnya adanya penjaminan kredit-kredit di penjamin kredit untuk bank Sumatera Selatan Bangka Belitung (Sumsel Babel), Bank Pengkreditan Rakyat (BPR), koperasi-koperasi, seperti koperasi cermat di bank Sumsel Babel, koperasi pendidik dan koperasi Sumsel, dan ini masuk di kita dari,” katanya.
Dilanjutkannya, kalau dari segi non bank terutama sekali yang pertama-pertama adalah Surti Bone, yakni jaminan tender, jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, dan jaminan pemeliharaan itu yang ramai di kita. Di mana untuk sektor itu tercapai semua, kalau rugi laba 135 persen, untuk IJB tercapai 130 persen, untuk penjaminan non bank itu 200 persenan lebih. Kalau untuk yang mengalami tunggakan kita di tahun 2023 itu tidak ada.
“Cuma di kita ini ada subrograsi, di mana subrograsi itu adalah di mana kita ini penjamin kredit yang macet di bank itu, apabila mereka macet mereka mengklaim ke kita, selama ini banyak, bukan ada, itu adalah pekerjaan kita,” ucapnya.
Masih dilanjutkannya, kalau zaman ini karena zaman sekarang 2022-2023 ini imbas dari pandemi covid-19 itu masih berpengaruh karena sepi, akibatnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) jadi banyak yang macet, kalau macet di bank pasti baliknya ke kita, untuk penjaminannya. Tapi kecuali meninggal dunia, di mana kalau meninggal dunia tidak bisa dilakukan subrograsi, kalau kredit yang lain bisa dilakukan subrograsi. Di mana subrograsi tadi adalah pengembalian daripada kredit-kredit yang di setor oleh nasabah ke bank.
“Jadi kalau nasabah-nasabah yang macet sudah kita klaim tadi menyetor ke bank, dan bank mengalihkan subrograsi itu tagihan piutang tadi ke kita, maka itu menjadi penghasilan bagi kita. Kalau persentase kalau sekarang kalau pembagiannya kecil, lebih kurang 10 persen lebihnya, kalau macet ya kita tutupi, karena kita ini kan ada re as kembali,” imbuhnya.(Anton)