Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Para kepala daerah dari beberapa kabupaten/kota yang ada di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendapat undangan daripada Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) provinsi Sumsel untuk melakukan pemaparan usulan Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) Tahun Anggaran (TA) 2024 bertempat di Ruang Rapat Gubernur, Kantor Gubernur Sumsel.
Dimana hari ini tampak terlihat yakni kepala daerah dari kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur, dan kota Palembang, Selasa (20/2/2024).
Dikatakan Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah, S.STP., M.M., M.Pd, di mana tadi sebagai pimpinan rapatnya yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) provinsi Sumsel. Kita kan mengusulkan, memang ini kan BKK sifatnya khusus dari Gubernur Sumsel ke kabupaten/kota.yang ada di provinsi Sumsel.
Tentu ada tidak seluruhnya bisa di bantu ada keterbatasan anggaran dari Gubernur Sumsel, untuk itu pakai skala prioritas di minta oleh Gubernur Sumsel.
“Dimana yang betul-betul ini merupakan usulan dari masyarakat, ini memang menyangkut harkat hidup orang banyak, dan sifatnya mendesak, sifatnya juga untuk memperbaiki infrastruktur yang mungkin akibat bencana alam,” ujarnya.
Kemudian, di mana tadi dari Kepala Bappeda Sumsel minta kita untuk dibuat skala prioritas, yakni infrastruktur terdiri dari sarana dan prasarana. Tapi itu tadi, pokoknya yang memang mendesak, memang prioritas dan memang tadi untuk memang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Terkait untuk anggarannya sendiri belum ada, pokoknya kalau kita minta sebesar-besarnya, kalau untuk keseluruhannya memang belum ada angkanya.
“Terkait stunting, inflasi, dan masyarakat ekonomi ekstrem itu masuk, di mana tadi sudah di minta oleh Penjabat Gubernur Sumsel untuk di buat skala prioritas, tapi didalam rapat tadi tidak di bahas tentang inflasi, stunting, masyarakat ekonomi ekstrem,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, tapi inflasi kita bagus, tapi itu boleh di masukkan, pengendalian inflasi, penurunan angka stunting, dan penurunan angka kemiskinan ekstrem itu boleh di pakai. Tapi alhamdulillah OKU masih bagus, sejauh ini masih bagus.
Untuk stunting sendiri kemarin kita mendapat penghargaan yakni turun 11 persen yakni nomer dua kita mendapat penghargaan di Bali oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dimana layanan dasar yakni pendidikan dan kesehatan masuk.
“Tapi yang dibahas saat ini adalah itu yang di butuhkan oleh masyarakat, yang memang ini yang mendesak, yang memang kalau tidak dikerjakan sekarang mungkin bisa berakibat terganggunya akses transportasi, akses ekonomi dan sosial,” katanya.
Masih dilanjutkannya, terkait penanganannya Alhamdulillah cepat, dan alhamdulillah banjir kemarin memang cukup besar, tapi cepat surut juga. Karena memang kalau OKU itu banjir bukan karena ada sumbatan, atau mungkin ada yang mungkin aliran-aliran air yang terganggu.
Tapi ini karena memang karena meluapnya atau naiknya debit air sungai Ogan, tapi begitu air sungai sudah turun, dengan sendirinya air yang menggenangi permukiman masyarakat juga segera turun dan normal kembali.
“Tapi ada satu yang jembatan sempat rusak yakni di Karang Agung, itu karena di hantam kayu, karena debit naik, ada kayu lewat menghantam jembatan gantung yang ada di Karang Agung, tapi sudah selesaikan, insya Allah mudah-mudahan bisa kita perbaiki,” imbuhnya. (Anton)