PJ Gubernur Sumsel : Akhir Tahun Cenderung Inflasi Ikut Naik, Kita Pelu Kerja Lebih Keras Lagi Supaya Tidak terjadi

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Dr Drs H A Fathoni, M.Si dalam hal ini dari pemerintah provinsi (pemprov) Sumsel dengan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel Ir SA Supriono menghadiri kegiatan High Level Meeting and Capacity Building (HLM and CB) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Sumsel yang diselenggarakan oleh Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel bekerja sama dengan Bank Indonesia. Di mana kegiatan ini sendiri dipusatkan di Grand ballroom Santika Premiere Hotel Bandara Palembang, Kamis (9/11/2023).

 

Turut hadir di dalam kegiatan HLM and CB TPID Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu), dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Ir Basyaruddin Akhmad, M.Sc, Kepala Biro (Karo) Perekonomian Setda Provinsi Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt.,M.SI.,M.M, Dinas Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Sumsel Ir H Novian Aswardani, S.T.,M.M,.IPM,.ASEAN.Eng, Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi provinsi Sumsel Ir Amiruddin, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan provinsi Sumsel Ir. Ruzuan Efendi, M.M, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel Aries Irwan Wahyu, S,STP.,M,Si, dan undangan lainnya.

 

Dikatakan Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si, dengan didampingi Karo Perekonomian Setda Provinsi Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt.,M.SI.,M.M, jadi hari ini kita melaksanakan kegiatan HLM untuk penanganan inflasi daripada Capacity Building, ini upaya konkret kita bersama-sama TPID bersama 18 kabupaten/kota bersama dengan instansi terkait termasuk juga kepala instansi vertikal.

 

Ada juga dari tim yang memang terlibat langsung di dalam pengendalian inflasi, kita samakan persepsi, kita juga lakukan kajian atau analisis, setalah dari sana barulah arahan-arahan kepada TPID termasuk Bupati dan Walikota.

 

“Pada prinsipnya dalam pengendalian inflasi kita harus bersama-sama, kita harus tetap bersatu padu, dan terkoordinasi ini yang kita tekankan tadi kepada para peserta yang hadir tadi,” ujarnya.

Kemudian, melakukan langkah-langkah konkret, dan terukur, kemudian turun kelapangan, kepala daerah harus menguasai betul tentang inflasi. Melakukan koordinasi dengan Kementerian, bekerja sama dengan daerah-daerah lainnya, karena dia tidak memiliki anggaran yang cukup.

 

Di mana pada hari ini seharian kita akan bersama-sama di tempat ini membahas bagaimana upaya yang akan kita lakukan di dalam mengatasi inflasi ke depan, khususnya di dalam antisipasi natal dan tahun baru.

 

“Di mana di akhir tahun ini kecenderungan inflasi juga akan naik, oleh karena itu kita perlu kerja lebih keras lagi. Jadi cabai itu kenapa naik, karena pasokannya kurang, dan apa yang bisa dilakukan adalah harus menambah pasokan,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, pasokannya sendiri kita bekerja sama dengan daerah penghasil untuk bisa mendatang cabai kesini, dan ini untuk jangka pendek. Sehingga kita akan menambah pasokan yang tersedia di pasar dan yang tersedia di masyarakat.

 

Kedua adalah menanam untuk jangka panjang, tanam cabai itu yang kita lakukan, dan tadi juga perlu didaerah juga menyediakan cool storage itu mahal tetapi itu yang harus diprioritaskan itu juga bisa ada bantuan dari pemerintah.

 

“Jadi pertumbuhan ekonomi di Sumsel tertinggi se Sumatera, dan di atas nasional, ini kami akan pertahankan, serta upaya-upaya yang sudah kita lakukan, ini akan kita lanjutan, dan kita tingkatkan kembali, itu cara untuk pengendalian inflasi,” katanya.

 

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kantor Wilayah Sumsel Ricky Perdana Gozali, di mana untuk ekpetasinya kita masih positif untuk ditahun 2024, memang kalau kita lihat faktor utama yang harus kita perhatikan adalah pergerakan dari global.

 

Jadi global ini yang di luar ekspetasi yang tadinya tidak mempengaruhi, dan kita perkirakan tahun 2024 akan menjadi mendorong, ternyata menjadi apa yang harus kita cermati jadi antisipasinya di sana untuk ditahun 2024 untuk Sumsel dan nasional pun masih baik

 

“Kita memperkirakan masih 4,3 persen sampai 5,3 persen dan kemungkinan ini akan terjadi, karena kemarin dari AFF juga telah merevisi naik pertumbuhan dari Cina, jadi Cina di ekspetasi lebih baik, dan ini berpengaruh banyak terhadap perekonomian Indonesia,” ucapnya.

 

Masih dilanjutkannya, di mana untuk Indonesia mengekspornya kita ke Cina paling banyak, hubungan transaksi kita dengan Cina juga banyak sekali, jadi ini akan mempengaruhi positif untuk perkembangan ekonomi.

 

Dengan global yang nanti diperkirakan akan lebih baik, maka ekspor akan lebih baik lagi. Jadi berdasarkan data walaupun belum dibuktikan secara MQ-Ris setiap kegiatan pemilihan umum (pemilu) itu mendongkrak atau mendorong positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

 

“Di mana terlihat konsumsinya mengalami kenaikan, apabila itu terjadi untuk ditahun 2024 ataupun di tahun 2023 yang akan dimulai masa kampanye kemungkinan besar akan bisa mendongkrak dan hilirisasi harus dilakukan dan itu merupakan konsentrasi dari pemerintah,” bebernya. (Anton)

 

Pos terkait