Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H, . M.S.E menerima audiensi Direktur Utama PT. Yodya Karya (Persero) Colbert Thomas beserta rombongan membahas kelanjutan pembangunan Masjid Sriwijaya. Pertemuan dilakukan di Griya Agung Palembang, Selasa (23/7/2024) pagi.
Pj Gubernur Elen mengungkapkan dirinya tetap berkomitmen melanjutkan pembangunan Masjid Sriwijaya yang disebut-sebut akan menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Pasti kita komit ingin tetap lanjutkan . Tapi tentu kita tidak ingin ini menghasilkan masalah lagi,” ujar Elen.
Oleh karena itu, Elen meminta waktu kepada masyarakat dan PT. Yodya Karya (Persero) terkait keinginan dan harapan kelanjutan pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Sumsel. Menurutnya permasalahan ini terutama persoalan lahan tidak sederhana.
“Saya sudah bicara dengan Kajati. nanti kalau sudah advice dari Kajati baru kita ketemu lagi. Namun intinya sejak awal kita komit,” jelas Elen.
Petunjuk dari Kajati menurut Elen diperlukan untuk melihat seberapa besar kemungkinan pembangunan masjid tersebut dapat dilanjutkan. Kalaupun dapat dilanjutkan, tentu akan dibahas skema pendanaan selanjutnya.
“Kalau ini bisa betul, selesai aspek hukumnya, kami akan undang lagi semuanya,” kata Elen.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Yodya Karya (Persero) Colbert Thomas mengaku berharap pembangunan Masjid Sriwijaya dapat segera dilanjutkan.
Sebagai salah satu pemenang tender konstruksi pembangunan Masjid Raya Sriwijaya, Thomas mengaku pihaknya sangat berharap agar Masjid Sriwijaya dapat berlanjut pembangunannya dan bisa kembali berjaya hingga pembangunan selesai.
Selain Masjid Sriwijaya, sejauh ini PT. Yodya Karya menurut Thomas juga sudah dipercaya sebagai Penyusunan Detail Engineering Design Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar dan Konsultan Perencanaan Renovasi Kompleks Masjid Istiqlal.
Hadir dalam kesempatan tersebut Komisaris PT Yodya Karya, Didi Apriadi, Senior Vice President Bank Mandiri, Arief Biantoro, Ketua Yayasan Masjid Sriwijaya Prof. Dr. Zainal Berlian, DBA, dan pemilik lahan, Mularis.