Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fathoni, M.Si membuka secara langsung acara pengarahan PJ Gubernur Sumsel dengan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan pemprov Sumsel, dan acara ini sendiri dipusatkan di auditorium Bina Praja Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (6/10/2023).
Turut hadir didalam acara ini Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel SA Supriono, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) provinsi Sumsel, Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E
Keu), dan Pembangunan Setda Provinsi Sumsel, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura (TPH) provinsi Sumsel, dan para OPD lainnya.
Dikatakan PJ Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fathoni, M.Si, hari ini pertemuan dengan seluruh kepala OPD saya memberikan arahan, bagaimana kita memprioritaskan terkait dengan pekerjaan-pekerjaan prioritas kita. Mengarahkan bagaimana cara bekerja, memberikan motivasi dan memberikan bimbingan agar kinerjanya lebih baik lagi.
“Itu adalah motivasi, tugas kita sebagai kepala daerah, kita harus memberikan motivasi kepada anak buah kita, berikan semangat karena itu menjadi energi kepada kita,” ujarnya.
Kemudian, selain itu bisa mendapatkan atau bisa melakukan yang lebih baik, dan lebih besar lagi. Realisasi APBD perlu kita kejar, penanganan-penanganan program prioritas sudah perlu kita kejar terus, penanganan karhutlah, tentang persiapan pemilihan kepala daerah (pilkada), kemiskinan ekstrem, itu yang selalu saya ulang-ulang.
“Bukan hanya itu saja, stunting, dan inflasi, itu yang terus kita kejar, agar jauh lebih baik, lebih baik lagi,, yang sudah baik, maka kita perbaiki lagi agar jauh lebih baik lagi,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, untuk perkembangan penanganan karhutlah, hari ini sudah membaik, dimana Sekda juga bilang begitu. Kemarin-kemarin itu merah, kemudian hitam, hitam merah, merah kuning, dan hari ini saya dapat informasi lebih baik. Dan kemarin juga kita rapat kita dengan terpadu bersama-sama semoga lebih baik lagi.
“Kita maksimalkan, kita inventarisir kebutuhannya apa, apa yang sudah dilakukan, apa yang kita lakukan, dan nanti akan ada rapat khusus satuan tugas setiap seminggu sekali, setiap hari Senin untuk satgas kebakaran,” katanya.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes.,S.pKKLP, dimana kalau bisa diturunkan hingga 14 persen untuk angka stanting, ada beberapa program prioritas yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutlah), jaga inflasi, jaga kebersihan ekstrem, dan stunting. Jadi stunting itu bukan hanya Dinkes saja, tapi seluruh yakni gabungan.
Kita sudah ada intervensi, kalau kita Dinkes ini bagiannya intervensi sensitif dan spesifik yang sudah kita jelaskan kemarin. Ada kegiatan-kegiatan kita spesifik dan sensitif. Kalau kami ini kan dampak, cuma menerima berdampak saja,” ucapnya.
Masih dilanjutkannya, oleh karena berdampak, istilahnya dapat dampaknya, tidak bisa mengatakan dari kita. Jadi kita harapkan kita ini kalau memang ada dampak misalnya ISPU nya tinggi, pakai masker dan jangan keluar rumah. Sedangkan untuk data ISPU saat ini ada sekitar 200 san, sangat kurang baiklah, dan kurang baik, dimana untuk ISPU saat itu diangka 200 san untuk perhari ini, dan itu untuk wilayah kota Palembang.
“Dimana itu keluar, itu ada data di BMKG, bukan kita yang menentukan, itu dari BMKG untuk ISPU itu yang 200 san, sangat tidak sehat, tetapi itu masih naik turun naik turun masih, tergantung asap, yakni fluktuatif,” imbuhnya.
Masih diungkapkannya, kalau untuk fasilitas kesehatan kita sudah siap, kita buatkan edaran-edaran, kita kasih edaran untuk kesiapan-kesiapan ini, kesiapan-kesiapan seluruh fasilitas kesehatan, yakni rumah sakit, puskesmas, dan kita juga ada team gerak cepat. Dimana kalau ada kebakaran karhutlah, maka kita mengirimkan team kita kesana untuk pengobatan kalau ada yang berdampak dari kebakaran.
“Dimana untuk kebakaran karhutlah kita sudah turun dari 1 sampai 2 bulan yang lalu. Kenapa kota Palembang yang berdampak, karena adanya angin, itu berdasarkan dari hasil rapat Karhutlah kemarin,” bebernya.
Masih disampaikannya, itu disebabkan karena angin, dimana arah angin dari kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Banyuasin itu semuanya ke arah kota Palembang. Justru untuk lokasi yang terbakar itu tidak terlalu berdampak karena arah angin ke kota Palembang. Tapi untuk fasilitas kesehatan kita sudah siap, dan sama masker yang kita siapkan 3,1 juta masker, dimana yang sudah kita salurkan 1,5 juta masker.
“Itu kita distribusikan ke seluruh kabupaten/kota yang berdampak dari asap kebakaran. Dan saat ini tinggal 2 jutaan lagi masker yang belum kita salurkan, kalau ditanya kapan habisnya, ya tergantung permintaan, tapi yang paling banyak kota Palembang,” jelasnya. (Anton)