Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
Tim Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap lima tersangka kasus pembalakan liar (illegal logging) di kawasan hutan lindung Desa Lubuk Bintialo, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Kelima tersangka masing-masing berinisial S, R, Rr, MA, dan H diamankan saat melintas di Jalan Raya Palembang–Jambi Kilometer 81, tepat di depan Mapolsek Babat Supat, pada Senin pagi (28/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, mereka tengah mengangkut ratusan batang kayu log menggunakan lima unit truk.
Dalam konferensi pers yang digelar di basement Gedung Utama Presisi Polda Sumsel, Selasa (6/5/2025), Wadirreskrimsus Polda Sumsel AKBP Listiyono SIK, MH mengungkapkan bahwa penangkapan berawal dari laporan masyarakat terkait aktivitas pembalakan liar di kawasan hutan Desa Lubuk Bintialo.
“Kami langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan lima sopir yang kedapatan mengangkut kayu log tanpa dokumen resmi. Kayu-kayu tersebut kini diamankan di Mapolda Sumsel,” ujar AKBP Listiyono.
Kasubdit IV Tipidter, AKBP Ahmad Budi Martono SIK, MH menambahkan bahwa kayu log yang diangkut para tersangka berasal dari dalam kawasan hutan dan tidak disertai Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH). Total sebanyak 150 batang kayu log berhasil diamankan, terdiri dari berbagai jenis kayu kelompok Rimba Campuran (KKRC) dan Meranti.
“Kelima tersangka diketahui membawa kayu tersebut tanpa izin resmi. Saat ini mereka masih dalam pemeriksaan lanjutan oleh penyidik,” tegas Ahmad Budi.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 83 ayat (1) huruf b Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, sebagaimana telah diubah melalui Pasal 37 angka 13 Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Mereka terancam hukuman pidana penjara minimal 1 tahun dan maksimal 5 tahun, serta denda paling sedikit Rp500 juta hingga maksimal Rp2,5 miliar.
Sementara itu, salah satu tersangka berinisial MA mengaku hanya disuruh mengantarkan kayu log tersebut oleh seseorang yang tidak dikenalnya, tanpa mengetahui bahwa muatan itu tidak disertai dokumen resmi.(Yanti)