Sebanyak 52.500 Kecambah Sawit Diekspor Ke Peru, Amerika Selatan, Ada Beberapa Hal Disampaikan Terkait Kegiatan Ini

 

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Kepala Disbun Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa, M.Si melepas kegiatan Ekspor ke negara tujuan Negara Peru, Amerika Selatan Benih Sawit Unggul sebanyak 52.500 butir yang dilaksanakan oleh PT Bina Sawit Makmur (BSM).

 

Dimana PT Bina Sawit makmur ini sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Sampoerna Agro, Tbk yang berkedudukan di provinsi Sumsel.

 

Tanaman yang berasal dari benih unggul dan legal (resmi) seharusnya 100 persen tanaman Tenera (DxP) karena berasal dari persilangan induk betina Dura (symbol D) dengan induk jantan Pisifera (symbol P). Hasil persilangan antara DxP akan menghasilkan 100 persen DxP atau biasa disebut Tenera, Senin (16/10/2023)

 

Dikatakan Kepala Disbun Provinsi Sumsel Ir Agus Darwa, M.Si, pagi tadi atau tepatnya hari ini bertempat di kantor pusat PT Bina Sawit Makmur salah satu produsen yang ada di provinsi Sumsel  ada satu kegiatan yaitu tadi pemberangkatan melepas ekspor benih sawit ke Peru, Amerika Selatan.

 

Adapun sejumlah 52.500 kecambah dilepas, acara ini dihadiri dan dilepas langsung oleh saya, dan juga didampingi beberapa stakeholder yang berkompeten.

 

“Ekspor ini bukan untuk yang pertama kali kita mengekspor, tapi sudah sering namun hari ini untuk pertama kali ke Peru, jadi perlu di seremonial kan yakni dilepas” ujarnya.

Kemudian acara ini adalah sebenarnya acara Badan Karantina Sumsel, di mana Kepala Badan Karantina meminta saya untuk memberikan sambutan, memecahkan kendi, serta melepas bersama dengan stakeholder lain.

 

selain itu juga ada yang mewakili Bank Indonesia kantor wilayah Sumsel, perbankan, General Manager garuda, General Manager Cargo, dan semua stakeholder yang berkompeten hadir di sana.

 

“Jangankan kita berbicara masalah nasional ataupun Internasional, kebutuhan akan kecambah sawit, kebutuhan akan bibit atau kecambah sawit di Sumsel ini cukup banyak dan cukup menjanjikan,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, sebagai contoh kita punya 1 juta 293 ribu sekian hektar semuanya butuh bibit, apalagi sekarang dari situasi luasan itu kurang lebih kita sudah rekomendasi untuk peremajaan sawit 59 ribu hektar.

 

Bayangkan saja kalau 59 ribu hektar dikalikan 135 per hektar, sudah berapa kebutuhan bibit, nanti sudah berapa juta bibit yang dibutuhkan.

 

“Di dalam pengadaan bibit atau kecambah sudah harus tentu melalui tahapan-tahapan yakni SOP-nya, yaitu di mana produsen menyiapkan benih atau bibit dengan tenaga-tenaga ahlinya,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, di mana tugas kami dari Disbun ini melalui UPTD Pengawasan Sertifikasi kami melakukan pemeriksaan dan pengawasan penyeleksian kecambah, mulai dari kecambah, hasil, sampai dengan dijadikan bibit, terus ke bibit besar.

 

Jadi ada kecambah dipindahkan lagi, itu setiap proses itu diawasi oleh Disbun melalui UPTD tadi, sampai dengan kecambah, bibit kecil, dan pemindahan dengan dilepas, sesuai dengan tahapan seperti ini, dan itulah yang namanya kita kenal dengan benih bersertifikat.

 

“Di mana itu berarti benih unggul yang sudah lolos daripada sertifikasi dari pengawasan terhadap kecambah. Kalau untuk keluar apalagi yang diekspor, ini harus ada tahapan berikutnya, tahapan ini adalah tahapan yang dilaksanakan oleh Badan Karantina,” ucapnya.

 

Masih disampaikannya, jadi dia melihat dengan SOP-nya domainnya Karantina sama instansi terkait seperti Bea Cukai dan lain sebagainya, ini proses untuk ekspor. Maka hari ini Badan Karantina bersama-sama dengan kami ini melepas ekspor kecambah sawit sebanyak 52.500 kecambah ke Peru, Amerika Selatan dan benih ini berasal dari PT Bina Sawit Makmur.

 

Dengan adanya ekspor ini, kami berharap kecambah atau bibit yang berasal dari provinsi Sumsel ini akan dikenal di pelosok dunia. Bahwa benih kita berasal dari Indonesia yakni Sumsel ini adalah benih-benih yang memang benar-benar unggul. Diharapkan nanti ini akan dilirik oleh negara-negara lain konsumen daripada benih tersebut.

 

“Untuk ke Peru ini yang pertama, sebelumnya kita pernah ke India, dan beberapa daerah, alhamdulillah maka di Sumsel ada dua produsen besar, yang pertama adalah PT Bina Sawit Makmur, dan PT Tania Selatan. Jadi inilah produsen benih kita yang menghasilkan benih mulai dari menyiapkan bahan induk, tanaman induk, sampai dengan mengawinkan, sampai dengan menyeleksi, dan menghasilkan kecambah, dua perusahaan ini,” imbuhnya. (Anton)

 

Pos terkait