LAMPUNG | Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumatera Bagian Selatan berhasil menorehkan tambahan produksi minyak sebesar 6.608 barel minyak per hari (BOPD) dan tambahan produksi gas sebesar 20,08 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari hasil pengeboran 54 sumur pengembangan yang dilakukan dari awal Tahun 2022 hingga pertengahan Oktober 2022.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Anggono Mahendrawan dalam pembukaan Fokus Diskusi Grup (FGD) Monitoring Evaluasi Operasi dan Upaya Optimalisasi Target Lifting Tahun 2022 di Wilayah Sumbagsel yang digelar di Kota Bandar Lampung tanggal 18 hingga 20 Oktober 2022.
“Pertamina EP Aset 1 dan Aset 2 yang saat ini telah beralih menjadi Pertamina Hulu Rokan atau PHR Zona 1 dan Zona 4 termasuk mitra KSO-nya telah melakukan pemboran pengembangan sebanyak 39 sumur, PetroChina International Jabung Ltd sebanyak 11 sumur, Mont’dor Oil Tungkal 3 sumur dan Medco E&P Indonesia (Rimau) 1 sumur,” ungkap Anggono.
Anggono Mahendrawan menegaskan keberhasilan tersebut adalah keberhasilan bersama yang merupakan kolaborasi antara KKKS Sumbagsel, berbagai fungsi di SKK Migas Pusat, SKK Migas Sumbagsel dan semua pemangku kepentingan di daerah. “Atas hal tersebut, kami mengucapkan terima kasih untuk dukungan semua pihak khususnya Masyarakat, Pemerintah Daerah, Media Massa, Polri, TNI dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait di Wilayah Sumbagsel, Kerja ini adalah kerja kita bersama, Keberhasilan hulu migas merupakan keberhasilan semua pihak” tegas Anggono.
Sementara untuk pemboran eksplorasi dalam rangka mencari temuan hidrokarbon di Wilayah Sumbagsel, SKK Migas bersama KKKS Wilayah Sumbagsel telah melakukan 6 pengeboran sumur eksplorasi. “Sebanyak 3 kegiatan pengeboran berhasil menemukan hidrokarbon yaitu Sumur Wilela-001 (Pertamina EP), Sumur JTB-2X (PHE Ogan Komering), SRT-1X (PHE Jambi Merang) dengan hasil uji laju alir gas sebesar 19,42 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kondensat sebesar 717.7 barel kondensat per hari (BCPD),” kata Anggono.
Namun, lanjutnya, pengeboran 1 sumur yaitu Sumur BDA-2X (PHE Ogan Komering) belum berhasil menemukan cadangan migas (dry hole) dan 2 Sumur yaitu Sungai Anggur Selatan-1X (Sele Raya Belida) dan Sumur Flamboyan-1 (Medo E&P Indonesia South Sumatera) masih dalam tahap pengeboran, SKK Migas dan KKKS akan segera melakukan Drill Stem Test (DST) dalam waktu dekat.
KKKS Sumbagsel dengan agresif juga telah melakukan 3 survei seismik yang sudah berjalan yaitu Survei Seismik 2D Lembak Pertamina EP sepanjang 83 KM, Survei Seismik 2D Lematang Medco E&P Indonesia sepanjang 110 KM dan Survei Seismik 2D South Sumatera Medco E&P Indonesia sepanjang 125 KM.
Seluruh kegiatan pemboran eksplorasi, eksploitasi dan survei seismik dilakukan secara agresif oleh SKK Migas – KKKS Sumbagsel dalam rangka mengejar visi bersama industri hulu migas yaitu menargetkan produksi 1 juta barel minyak dan 12 juta kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.
Penghargaan ke KKKS
FGD Monitoring Evaluasi Operasi dan Upaya Optimalisasi Target lifting Tahun 2022 di Wilayah Sumbagsel merupakan wadah pertemuan bagi KKKS dengan semua fungsi terkait di SKK Migas Pusat dan Perwakilan guna membahas strategi dan upaya optimalisasi merealisasikan target yang telah disetujui bersama dalam Work Program and Budget (WP&B) Tahun 2022, yang mencakup program kerja KKKS yaitu program kerja pemboran, seismik, kerja ulang, perawatan sumur hingga capaian angka produksi dan lifting. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari SKK Migas Pusat, SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, KKKS Wilayah Sumbagsel dan mitra kerja transporter pipa.
Dalam kegiatan tersebut, SKK Migas Sumbagsel memberikan penghargaan kepada KKKS Wilayah Sumbagsel dalam beberapa kategori yaitu KKKS yang berhasil menambah tambahan produksi dengan jumlah terbesar dan temuan hidrokarbon terbesar, KKKS yang paling luas melakukan kegiatan seismik dan penghargaan khusus dalam upaya membantu keselamatan masyarakat dan lingkungan melalui penanganan pemadaman kebakaran serta penutupan sumur masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dan di Provinsi Jambi KKKS PHR Regional 1 Zona 4 meraih penghargaan “Keberhasilan Dalam Pemadaman dan Penutupan Sumur Masyarakat di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan” dan “Pencapaian Pengeboran Eksploitasi Terbaik” melalui kegiatan pemboran 26 sumur eksploitasi yang berhasil mendapatkan realiasi initial production 2.856 barel minyak per hari (BOPD) dan Last Test Production 1.983 barel minyak per hari (BOPD).
KKKS PHR Regional 1 Zona 1 meraih penghargaan “Keberhasilan Dalam Pemadaman dan Penutupan Sumur Masyarakat di Provinsi Jambi”, KKKS PHE Jambi Merang meraih penghargaan “Pencapaian Pengeboran Eksplorasi terbaik” melalui temuan hidrokarbon dengan laju alir terbesar yaitu DST-1 dengan gas rate 13,27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan laju alir kondensat sebesar 235 barel kondensat per hari (BCFD). Selanjutnya adalah KKKS Medco E&P Indonesia meraih penghargaan “Kegiatan Seismik Terbaik” melalui kegiatan seismik 2D dengan luasan 125 KM.
“Secara umum, kami memberikan apresiasi kepada seluruh KKKS untuk keberhasilan pemboran sumur pengembangan dan sumur eksplorasi yaitu PHR Zona 1 dan 4, mencakup PHE Ogan Komering, PHE Jambi Merang hingga KSO GWN Kruh, kemudian PetroChina International Jabung Ltd, Medco E&P Indonesia, dan Sele Raya Belida. Demikian pula kepada seluruh KKKS yang telah berhasil melakukan pemenuhan survei seismik yaitu PHR dan Medco E&P Indonesia,” pungkas Anggono.
Selanjutnya ia juga menyampaikan bahwa setelah ini SKK Migas akan menyelenggarakan event besar yakni International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 atau ICIUOG 2022 yang ketiga secara hybrid pada tanggal 23-25 November 2022 di Nusa Dua Convention Center, Bali dengan tema “Boosting Investment and Adapting Energy Transition through Stronger Collaboration Oil and Gas Convention and Exibition (IOGCE)”. Event ini merupakan konvensi berskala internasional yang diselenggarakan SKK Migas berkolaborasi dengan KKKS dan para pemangku kepentingan didaerah sebagai bagian utama pendukung berjalannya kegiatan hulu migas di lapangan. (*)