SMA di Palembang Sudah Mulai Menerapkan Pengurangan Jam Belajar

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Kondisi kabut asap di Sumsel berada pada level berbeda-beda. Bagi wilayah yang sudah mengalami kabut asap yang mulai pekat seperti di Palembang dan sekitarnya, Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel memberikan kebijakan pengurangan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

 

Kepala Bidang (Kabid) SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Drs. Joko Edi Purwanto MSi mengatakan,  dari bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel menyampaikan bahwa berkaitan dengan masalah kabut asap tetap mengikuti protokol kesehatan. Pihaknya tetap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel maupun dengan dinas kesehatan apabila memang perlu dan sangat mendesak untuk adanya pengurangan jam maupun daring.

 

 

“Kita juga tetap menyesuaikan kondisi saat ini karena kondisi khususnya di kota Palembang kabutnya sudah semakin tebal.Maka kami baru mengambil langkah pengurangan jam yang seharusnya masuk jam 07.00 kami mengundurkan menjadi jam 08.30 atau bahkan jam 09.00 WIB.  Semua tergantung dari sekolah atau satuan pendidikan masing-masing,” ujarnya.

 

Joko menjelaskan, dari 17 kabupaten dan kota tidak semuanya terkena kabut asap. Oleh karena itu pihaknya menyesuaikan kondisi sesuai dengan satuan pendidikan masing-masing. Namun secara keseluruhan pasti dinas pendidikan pasti mengeluarkan edaran bahwa sesuai dengan tingkat ketebalan asap dan langsung informasi dari dinas kesehatan maupun BPBD bahwa itu sudah pada batasnya membahayakan.” Maka kami akan segera mengeluarkan edaran yang baru. Untuk saat ini surat edarannya,  jam masuk belajar dari jam 07.30 menjadi 08.30 atau 09.00 WIB. Untuk jam pulangnya tetap berkurang misalnya dari jam 01.00 bisa berkurang menjadi jam 12.00 tetap dikurangi jam belajarnya,” bebernya.

 

Lebih lanjut Joko menuturkan, untuk daerah tertentu yang ketebalan kabut asapnya sudah tebal boleh dilakukan pengurangan jam belajar. Tapi kalau daerahnya tidak ada kabut asap sama sekali ya tetap belajar mengejar seperti biasa.

 

“Jadi kita menyesuaikan belum tentu Pagaralam ada asap. Prabumulih juga sangat tipis sekali yang tebal memang di sekitar Palembang. Untuk wilayah Kecamatan Sako juga tidak terlalu karena banyak angin. Kami dinas pendidikan memperhatikan semua siswa yang ada Sumatera Selatan,” tuturnya.

 

 

“Kami tetap berkoordinasi dengan BPBD maupun dinas kesehatan. Anak-anak juga harus pakai masker di sekolah juga usahakan pakai masker. Olahraga juga tetap berada di dalam ruangan jangan ada yang di luar. Untuk orang tua juga dihimbau ya agar orang tua memperhatikan anak-anaknya kalau tidak ada kepentingan sangat mendesak sekali jangan keluar rumah. Jadi selesai belajar di sekolah pulang ke rumah dan tetap  belajar di rumah,” bebernya.

 

Ketika ditanya awak media, apakah ada sekolah yang melaksanakan belajar daring, Joko menuturkan, untuk saat ini belum ada keterpaksaan untuk daring. Karena masih dalam batas ambang batas.

 

“Biasanya hanya jam-jam tertentu saja misalnya saat subuh sampai jam 7 pagi kabut asap pekat. Kemudian menghilang, dan muncul lagi sore jam 4 atau jam 5 sore mulai asap mulai tebal lagi,” paparnya.

 

“Dan sampai saat ini saya belum mendapatkan laporan dari sekolah yang terkena dampak ISPA,” tandasnya. (Yanti)

 

 

Pos terkait