Palembang. Berita Suara Rakyat. Com
SMA Negeri 3 Palembang laksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada tanggal 15 sampai 17 Juli 2024.
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Palembang Drs Sugiyono MM mengatakan, pihaknya sebagai kepala sekolah serta seluruh para wakil dan guru dan pegawai tentunya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para orang tua menganggap bahwa SMA Negeri 3 Palembang ini adalah sekolah favorit.
“Kami sampaikan kepada orang tua bagi anak-anaknya yang sudah diterima di SMA Negeri 3 Palembang tentunya kami ucapkan selamat. Kemudian kami menghimbau kita harapkan dukungan dari para orang tua siswa. Jika orang tua memang memiliki kemampuan, maka tidak ada salahnya memberikan daya dukung baik secara moril spiritual, maupun finansial. Kami mengharapkan suport dan dukungan dari orang tua untuk kami lebih meningkatkan mutu terhadap prestasi kepada anak-anak kita ini,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Kamis (18/7/2024).
Untuk itu, sambung Sugiyono, kiranya nanti mungkin akan ada pertemuan dengan orang tua siswa.
“Diharapkan orang tua bisa menghadiri pertemuan itu, untuk membahas agar kita dapat terus melanjutkan program-program unggulan uang sudah kami rencanakan. Kita akan tetap berusaha untuk mempertahankan prestasi, bahwa SMA Negeri 3 Palembang itu sebagai salah satu favorit salah satu SMA yang memberikan kontribusi yang membanggakan lagi orang tua bagi masyarakat Sumsel maupun bagi bangsa dan negara,” bebernya.
“Untuk mempertahankan itu kualitas terbaik SMA Negeri 3 Palembang para orang tua masyarakat itu pasti tahu bahwa tidak ada sesuatu itu yang diperjuangkan tanpa usaha dan tanpa biaya. Perjuangkan sesuatu untuk lebih baik untuk bermutu untuk berkualitas untuk berprestasi dan untuk sukses itu pasti butuh usaha dan butuh biaya. Dua hal itulah yang sinkron, dan mudah-mudahan para orang tua bisa membantu demi mensukseskan program sekolah SMA Negeri 3 Palembang menjadi sekolah favorit dan sekolah berkualitas,” tambah Sugiyono.
Untuk kegiatan MPLS siswa baru, Sugiyono menjelaskan, hari pertama tanggal 15 Juli adalah pemberian materi tentang pengenalan lingkungan sekolah termasuk tata tertib sekolah, dijelaskan jam masuk sekolah, jam pulang sekolah, termasuk SMA Negeri 3 Palembang adalah sekolah Adiwiyata. Kemudian hari kedua MPLS adalah latihan kedisiplinan dengan kerjasama dengan TNI.
Sugiyono menerangkan, hari ketiga adalah kegiatan pengenalan ekstrakulikuler dan pengembangan potensi siswa.
“Jadi pada hari ketiga, kakak kelasnya memperkenalkan dan menampilkan ekstrakulikuler dan komunitas di SMA 3. Siangnya ada penampilan unjuk kemampuan siswa baru sesuai kurikulum merdeka, sesuai dengan projek penguatan profil pelajar pancasila untuk mengali potensi siswa. Siswa baru juga kita beri ruang untuk menampilkan kemampuannya. Jadi kita bisa mengetahui bakat minat siswa baru ini,” tandasnya.
Sementara itu, Waka Bidang Kesiswaan, Drs Aqlani menuturkan, yang mengikuti MPLS di SMA Negeri 3 Palembang sebanyak 432 siswa. MpLS hari pertama adalah tentang kegiatan belajar seperti pengenalan lingkungan, tata krama, tata tertib sekolah, kegiatan Adiwiyata Mandala, bagaimana kehidupan sekolah di sini kemudian baris-berbaris, upacara hari pertama.
Selanjutnya hari kedua latihan kedisiplinan yang mengisi materi dari TNI. Jadi siswa harus berbaris dan upacara dan hari ketiga adalah pengenalan ekstrakulikuler dan organisasi kesiswaan.
“Disini ada 22 ekstrakurikuler. Jadi kakak kelasnya menampilkan ekstrakulikuler yang ada disini, tujuannya untuk menarik minat siswa baru untuk mengikuti ekskul tersebut,” katanya.
Dia menuturkan, untuk tema MPLS ini adalah penguatan karakter sesuai dengan kurikulum merdeka.
“Kita sekarang seluruhnya sudah menerapkan kurikulum merdeka, dari kelas 10 sampai kelas 12. Jadi temanya adalah penguatan karakter profil pelajar Pancasila,” ucapnya.
Ketika ditanya awak media terkait anti bullying, dia menuturkan, SMA Negeri 3 Palembang dari tahun 2018 sudah menjadi sekolah ramah.
“Jadi sejak tahun 2018 kita ditetapkan sebagai sekolah ramah anak yang anti bullying atau kekerasan, anti pelecehan seksual. Kita sudah ada timnya,bahkan ada SK kepala sekolah dan ada tim yang dibentuk untuk menangani masalah itu di sekolah,” bebernya.
“Kalau kita amati anak-anak sangat enjoy mengikuti MPLS tersebut. Kita sudah pesankan bahwa ada perubahan dari SMP ke SMA, jadi kita ingatkan supaya mereka meningkatkan kemandirian kedisiplinannya jangan banyak tergantung dengan orang tua. Karena kalau sudah SMA itu sudah dewasa. Jadi siswa SMA itu harus berani memberikan solusi, berani memberikan hal-hal yang kreatif. Itu yang kita tekankan dalam MPLS supaya mereka cepat menyesuaikan diri dengan kondisi di sekolah ini. Alhamdulillah pelaksanaan MPLS dari tanggal 15-17 Juli berjalan lancar, dan siswa enjoy dan senang,” tuturnya.
“Kalau untuk Imtaq di MPLS itu mereka wajib salat zuhur berjamaah. Program kesiswaan itu kita dikelola oleh guru agama diantaranya pembinaan rohis. Acara kegiatannya ada ceramah umum sebulan sekali, ada salat duha programnya ada hafiz Quran ada kegiatan sosial keagamaan lainnya. Jadi sepertinya kegiatan hari besar Islam termasuk sampai hari raya qurban itu mereka kita ajak berkurban bersama-sama. Pembinaan Imtaq itu menjadi prioritas utama untuk pembentukan karakter profil pelajar Pancasila, itu sudah kita kenalkan dalam MPLS,” pungkasnya. (Yanti)