Sumsel Akan Mulai Bersiap Untuk Hadapi PON 2024, Ada Beberapa Disampaikan Dispora Sumsel Terkait PON Ini

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumsel akan mengikuti ajang olahraga bergengsi dan skala Nasional yang akan diselenggarakan di dua Provinsi yakni Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh, di mana dua provinsi tersebut merupakan tempat untuk penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Tahun 2024.

 

Jadi setelah penggeseran anggaran sekarang ini kami sudah resmilah ya anggaran keikutsertaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk Kontingen Sumsel di PON tahun 2024 itu berada  di DPA nya Dispora Provinsi Sumsel.

 

Saat ini kami langsung bergerak cepat melakukan pemusatan Pelatda Kontingen Sumsel di Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, dan ada juga memang beberapa atlet yang bermohon ke Dispora Sumsel untuk melakukan pemusatan pelatihan atletnya itu di luar provinsi Sumsel, demikian diutarakan Kepala Dispora Provinsi Sumsel H Rudi Irawan S.Sos., M.Si melalui Sekretaris Dispora Provinsi Sumatera Selatan, H. A Yudi Saputra.

 

Dikatakan Kepala Dispora Provinsi Sumsel H Rudi Irawan S.Sos., M.Si melalui Sekretaris Dispora Provinsi Sumatera Selatan, H. A Yudi Saputra, memang ini cabang olahraga-cabang olahraga (Cabor) yang sangat potensial menyumbangkan medali untuk provinsi Sumsel, oleh karena itu memang Pelatda Sumsel ini sebagian besar tetap dilaksanakan di kota Palembang, dan memang ada beberapa yang berada di luar provinsi Sumsel.

 

Insya Allah di bulan Agustus 2024 sudah ada sebagian Cabor yang memberangkatkan atletnya untuk memulai Super TC di Sumut dan Aceh, tetapi memang pusat sebagian besar nanti tetap di akhir Agustus dan Awal September 2024 untuk keberangkatan Kontingen.

 

“PON sendiri kita tahu bahwa tahun 2024 ini diselenggarakan di dua provinsi, ini merupakan hal yang biasanya, di mana baru pertama kali PON 2024 diselenggarakan di 2 Provinsi yang di yang berbeda yakni Sumut dan Aceh,” ujarnya.

 

Kemudian, akibat dari penyelenggaraan di dua provinsi ini artinya memang biaya dan akomodasi dan lain-lain itu secara pelaksanaan diselenggarakan di dua tempat berbeda itu. Dan sudah dihitung secara rinci memang oleh kami cabor-cabor mana saja yang akan dimainkan baik di Sumut ataupun di Aceh.

 

Untuk pembukaan PON 2024 akan dilaksanakan di Aceh, sedangkan untuk penutupannya kemungkinan akan dilaksanakan di Sumut. Yang jelas dari Dispora Sumsel bersama dengan KONI Sumsel ini sudah bekerja sama dengan baik sejauh ini terkait pendaftaran dan kegiatan pelatda yang sama-sama kami lakukan.

 

“Terkait dengan jumlah kontingen itu tentunya kalau begitu menjadi kewenangannya Pengurus Provinsi (Pengprov) dan KONI Sumsel dalam menentukan siapa-siapa saja atlet yang memperkuat Kontingen Sumsel,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, di mana kami tidak memiliki domain di sana, jadi kami memang menyerahkan secara penuh dengan KONI dalam melihat Cabor A sebaiknya berangkatkan atlet berapa, dan Itu KONI Sumsel yang menentukannya. Kami tentunya melihat dahulu dari regulasi kapan Cabor A, Cabor B ini di mulai, misalnya di Sumut Cabor apa saja yang dimainkan di Sumut.

 

Kami sesuai dengan regulasi PB PON, jadi sebelum hari H itu atlet sudah bisa ditanggung untuk apa dari PB PON, dan kami juga mensiasati itu kami harus menghitung waktu untuk atlet Sumsel  mencoba lapangan, untuk melihat kondisi di sana, jadi tidak mungkin kita memberangkatkan atlet pas dengan waktu dipertandingkan.

 

“Kami sudah harus menghitung kesesuaian atau idealnya berapa hari dia, jadi mereka ada waktu untuk beradaptasi dengan tempat pertandingan tersebut. Kalau mungkin untuk masalah makan, dan sebagainya mungkin sama, tetapi mungkin kalau biaya keberangkatan tentu berbeda,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, karena Palembang (Sumsel) ke Sumut dengan Palembang ke Aceh beda jaraknya, otomatis tiket-tiket pesawat itu berbeda nilainya, itu sudah kami hitung dengan kondisi maskapai yang terbaiklah untuk kenyamanan atlet. Kita memang harus mengkondisikan atlet ini senyaman mungkin sehingga dia bisa berkontribusi terbaiklah untuk penampilannya nanti, sehingga apa yang kita targetkan bisa terealisasi.

 

Kami sudah mengkondisikan beberapa kendaraan untuk mobilisasi atlet, walaupun dari PB PON sendiri sudah menyiapkannya, tetapi kami melengkapinyalah untuk itu. Sehingga tidak dan harapannya sendiri tidak terjadi penumpukan atlet yang menunggu, setelah selesai bertanding dia harus cepat balik ke hotel atau tempat ke penginapan untuk beristirahat, kemudian mereka latihan lagi.

 

“Di mana yang kami takutkan adalah dia setelah bertanding dia harus menunggu lagi, kalau menggunakan kendaraan panitia kan lebih praktis. Mungkin yang kita takutkan terjadi penundaan-penundaan untuk dia pulang ke hotel atau penginapan mereka, maka kami meminimalisir itu biar tidak terjadi,” ucapnya.

 

Masih disampaikannya, kalau untuk official sejauh ini sudah kami aturlah ya untuk di Sumut sudah ada tempatnya, dan kami sudah juga menentukan mungkin home basenya Dispora dan KONI Sumsel di sana, nanti secara bersama-sama kami stay di sana. Jadi kalau ada keluhan atau apa dari atlet kami bisa mengakomodir itu, dan kami bisa kami tanyakan langsung ke panitia PB PON baik di Sumut maupun di Aceh.

 

Terkait dengan medis saya belum terinfo untuk ini kalau medis, tapi nanti akan kami tanyakanlah yang jelas ini kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan juga dari pemerintah provinsi, belum ada angka yang fix untuk tenaga medis ini.

 

“Tentu-tentu kalau medis pasti ada tim kita dari provinsi Sumsel harus ke lokasi, tapi pengaturan jadwalnya akan kami beritahu lebih lanjut. Dan terkait anggarannya sendiri untuk pelaksanaan PON Tahun 2024 ini sendiri lebih kurang 20 Miliar secara keseluruhan baik itu penyelenggaraan Pelatda, maupun keikutsertaan Kontingen, dan itu di luar bonus atlet,” imbuhnya.(Anton)

 

Pos terkait