Terkesan Lepas tangan Atas Insident di Pertandingan PSMS Cup Supriadi Tegaskan Panitia Sudah Lakukan Mediasi

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

 

Menanggapi isu yang beredar di media sosial terkait insiden yang terjadi Minggu 21 Juli 2024 lalu dalam pertandingan PSMS Cup yang diadakan oleh Persatuan Sepakbola Masyarakat Sumsel di Stadion Kamboja Palembang itu tidak benar.

 

Awalnya insiden tersebut terjadi pada saat pertandingan sedang berlangsung kemudian terjadi di tribun dan berlanjut di luar stadion Kamboja Palembang

 

Hal itu disampaikan oleh Supriyadi Ketua Prabowo-Gibran (PoBran) Sumsel yang didampingi Ketua PSMS, M. Nurdin Jaylani, Kuasa Hukum dari PSMS, M. Isa S.H., dan Andrie Defriansyah S.H., M.H., serta Rijenkadin Hasibuan S.H., saat melakukan konferensi pers di Kantor PSMS Jalan Ratu Alamsyah Ratu Perwira Negara No 16 Bukit Lama Palembang, Kamis (25/7/2024).

 

“Kami sudah memiliki izin lengkap dari Polda Sumsel, surat pengamanan juga surat rekomendasi dari PSSI, yang artinya surat izin dari turnamen PSMS Cup ini sudah lengkap dan sesuai dengan prosedur, karena secara logika Polda tidak akan memberikan izin kalau belum lengkap”, ujar Supriyadi

 

Supriyadi juga mengatakan bahwa dalam surat perintah pengamanan yang di tujukanya kepada awak media tertera ada 29 orang atau personil yang berjaga untuk mengamankan jalanya pertandingan tersebut.

 

“Namun terkait pengamanan yang katanya tidak ada di lokasi tolong temen temen media atau teman teman pencinta sepakbola silahkan tanyakan sendiri kepada pihak yang terkait, karena disini jelas kita ada surat perintah untuk melakukan pengamanan,” ucapnya.

 

Selanjutnya terkait isu di media sosial yang mengatakan tidak adanya niat baik atau tidak ada perhatian dari pihak panitia, pihaknya sudah merasa memperhatikan, bahkan disaat kejadian keributan tersebut dirinya selepas magrib datang ke Polsek sampai jam 2 malam.

 

“Kami selepas magrib datang ke Polsek bertemu dengan Kapolsek dan Kawan kawan di sana dan sudah berusaha di mediasi dengan Kapolsek di ruang Kapolsek sendiri, dari tim KLX dan dan Selmen  sendiri telah berjanji akan melakukan perundingan, bahkan saya pada saat itu sudah ketemu dengan ibu korban dan korbannya yang saat itu masih berada di Polsek dan memang ada luka di matanya yang sudah di perban, artinya panitia bukan tidak memperhatikan mereka atau tidak peduli dengan kejadian tersebut,” paparnya.

 

 

Dilanjutkannya lagi, padahal menurut panitia yang ada di lapangan ada yang dari pemain ini entah dari pihak mana itu menghina panitia, mencaci panitia bahkan menyerang panitia, walaupun dengan adanya hal tersebut karena panitia merasa bertanggung jawab makanya panitia mendatangi Polsek dan ikut serta untuk memediasi.

 

“Tetapi saat mediasi yang kedua yang dilakukan di dalam Polsek dan karena kami tidak diminta untuk ikut mediasi maka kami tidak ikut sebagai pendengar, penengah maupun saksi, namun dalam mediasi tersebut ternyata ada hal yang tidak mampu dilaksanakan oleh KLX yaitu nominal yang diminta oleh pihak CELMEN oleh karena itu tidak ada titik temu yang akhirnya kedua belah pihak saling lapor,” urainya.

 

“Setalah saling lapor maka kami tidak bisa untuk ikut dalam ranah ini lagi, kami tidak bisa ikut dalam ranah ini karena ranah ini adalah ranah kepolisian,” sambungnya.

 

Lebih lanjut Supriyadi menuturkan bahwa sebelum peraturan yang dibuat dalam pertandingan, sebelum melakukan pertandingan mereka sudah menandatangani surat perjanjian diatas materai.dan dari kedua belah pihak didalam ruangan Polsek mereka akan mendatangi kantor PSMS untuk melakukan mediasi sesuai dengan perjanjian yang mereka tandatangani sebelum bertanding namun ternyata yang datang kekantor PSMS hanya pihak dari KLX  yang berniat baik dengan datang kekantor PSMS dengan meminta maaf dan menandatangani surat perjanjian bahwa akan menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan.

 

Sekali lagi Supriyadi menegaskan bahwa itu artinya pihaknya sudah melakukan mediasi dan menjembatani dengan kewenangan kami yang ada dan peraturan pertandingan sepakbola yang sudah di buat.

 

Dia juga mengungkapkan bahwa terkait viral nya apa yang di tuduhkan kepada panitia pihaknya sudah menyurati Kapolresta Palembang dan sudah diterima dan menurut informasi surat itu sudah di meja Kapolresta Palembang.terkait tuntutan dari pencinta sepakbola.

 

Supriyadi berharap dan menghimbau kepada seluruh pecinta sepak bola untuk mendukung pihaknya karena ini demi sepak bola di Sumsel. Dan kepada pihak-pihak yang ingin merusak atau yang ingin melakukan hal-hal yang tidak baik, tolong hentikan karena kami juga tidak akan tinggal diam dan akan menempuh jalur hukum karena sudah merasa dirugikan,” harapnya.

 

Selain itu, Kuasa Hukum dari PSMS, Andrie Defriansyah SH., MH, dan Rijenkadin Hasibuan SH dengan penjelasan yang sama menegaskan bahwa Turnamen Sepak Bola PSMS CUP 2024 yang diadakan di Stadion Kamboja Palembang pada 21 Juni 2024 lalu sudah sesuai dengan standar atau mekanisme pertandingan, perizinan dan keamanan. (Yanti/rilis)

 

Pos terkait