Kemenkeu RI Perwakilan Kemenkeu RI Sumsel Berikan Keterangan Mengenai APBD KiTA Regional Sumsel Triwulan I Tahun 2024

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Dalam rangka peningkatan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) Triwulan I tahun 2024 guna mendorong pencapaian program masyarakat sadar APBN, maka dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) Perwakilan Kementerian Keuangan Sumsel hari ini melaksanakan Press Conference terkait APBN KiTA Regional Sumsel Triwulan I Tahun 2024 bertempat di

 

Turut hadir didalam kegiatan tesebut Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur (Sumbagtim) Andri Waskito, Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang diwakili oleh Kepala bidang penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Sumsel dan Babel Teguh pribadi prasetya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Keuangan Negara (DJKN) Provinsi Sumsel, Jambi, dan Babel Ferdinan Lengkong, Kakanwil Direktorat Jenderal Pembendaharaan (DJPb) Provinsi Sumsel Rahmadi Murwanto, BDK Palembang Rahmad Guntoro,

 

Kakanwil DJKN Provinsi Sumsel, Jambi, dan Babel Ferdinan Lengkong dalam paparannya mengatakan kinerja perekonomian di Sumsel hingga 31 Maret 2024 terjaga positif dan kuat, di mana hal tersebut terlihat dari aktivitas ekonomi masyarakat yang positif, inflasi yang terkendali, dan kinerja sektor eksternal yang terus mencatatkan surplus neraca perdagangan.

 

Kondisi-kondisi tersebut tercermin dari Indikator Konsumsi antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sumsel tetap berada di level optimis (>100), kredit konsumsi terus menunjukkan tren peningkatan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Maret 2024 tumbuh positif. Inflasi di Sumsel Bulan Maret 2024 sebesar  3,24% (yoy), 0,25 (mtm), dan 0,18 (ytd).

 

“Neraca perdagangan Sumsel secara kumulatif surplus sebesar USD 734,10 juta, dan kinerja pelaksanaan APBN wilayah Sumsel on track. Realisasi pendapatan negara sebesar Rp 4,18 triliun (18,89%) dari target, yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 3,33 triliun, penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 64,92 miliar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 782,83 miliar,” ujarnya.

 

Kemudian, realisasi belanja negara sebesar Rp 10,39 triliun (20,04% dari pagu), dengan rincian realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 3,74 triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp 6,65 triliun.

 

APBN di wilayah Sumsel mencerminkan kinerja yang semakin optimal, tetap solid menjaga perekonomian. Dari sisi pendapatan negara, penerimaan pajak hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp 3,33 triliun, terealisasi 17,06% dari target.

 

“Perkembangan penerimaan pajak tahun 2024 dari bulan Januari, Februari, dan Maret memiliki kecenderungan pertumbuhan yang meyakinkan yaitu Rp 1,28 triliun, Rp 2,34 triliun, dan Rp 3,33 triliun dengan capaian kumulatif terhadap APBN sebesar 6,5%, 12%, dan 17,1%. Penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Non Migas Rp 2,12 triliun, PPN Rp1,16 triliun, PBB & BPHTB Rp 20,25 miliar, dan Pajak Lainnya Rp 35,52 miliar,” ungkapnya.

 

Dilanjutkannya, Penerimaan Bea dan Cukai hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp64,92 miliar atau 17,14% dari target. Normalisasi harga komoditasPalembang, 29  April  2024 – Kinerja Perekonomian di Sumsel hingga 31 Maret 2024 terjaga positif dan kuat. Hal tersebut terlihat dari aktivitas ekonomi masyarakat yang positif, inflasi yang terkendali, dan kinerja sektor eksternal yang terus mencatatakan surplus neraca perdagangan.

 

Kondisi-kondisi tersebut tercermin dari Indikator Konsumsi antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Sumsel tetap berada di level optimis (>100), kredit konsumsi terus menunjukkan tren peningkatan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Maret 2024 tumbuh positif.

 

“Inflasi di Sumsel Bulan Maret 2024 sebesar  3,24% (yoy), 0,25 (mtm), dan 0,18 (ytd). Neraca perdagangan Sumsel secara kumulatif surplus sebesar USD 734,10 juta. Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) wilayah Sumsel on track,” katanya.

 

Masih dilanjutkannya, realisasi pendapatan negara  sebesar  Rp 4,18 triliun (18,89% dari target, yang terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 3,33 triliun, penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 64,92 miliar, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 782,83 miliar.

 

Realisasi belanja negara sebesar Rp 10,39 triliun (20,04% dari pagu), dengan rincian realisasi belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 3,74 triliun dan realisasi Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp 6,65 triliun. Dari sisi pendapatan negara, penerimaan pajak hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp3,33 triliun, terealisasi 17,06% dari target.

 

“Perkembangan penerimaan pajak tahun 2024 dari bulan Januari, Februari, dan Maret memiliki kecenderungan pertumbuhan yang meyakinkan yaitu Rp 1,28 triliun, Rp 2,34 triliun, dan Rp 3,33 triliun dengan capaian kumulatif terhadap APBN sebesar 6,5%, 12%, dan 17,1%. Penerimaan pajak tersebut terdiri dari PPh Non Migas Rp 2,12 triliun, PPN Rp 1,16 triliun, PBB & BPHTB Rp 20,25 miliar, dan Pajak Lainnya Rp 35,52 miliar,” ucapnya.

 

Masih disampaikannya, Penerimaan Bea dan Cukai hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp 64,92 miliar atau 17,14% dari target. Normalisasi harga komoditas unggulan menjadi faktor yang mempengaruhi penerimaan Bea dan Cukai. Penerimaan Bea dan Cukai tersebut terdiri dari Bea Masuk Rp46,37 miliar, Bea Keluar Rp 18,51 miliar, dan Cukai Rp 35,36 juta.

 

PNBP wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp782,83 miliar atau terealisasi 35,28% dari target. Secara total PNBP Sumsel tumbuh sebesar 8,14% (yoy). Besaran PNBP tersebut terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum Rp 533,98 miliar, dan pendapatan PNBP Lainnya Rp 248,84 miliar, (termasuk pendapatan Aset, Lelang dan Piutang Rp 16,03 miliar).

 

“Belanja negara menunjukkan kinerja yang meningkat dalam rangka peningkatan pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur,dan perlindungan sosial. Belanja K/L wilayah Sumsel hingga 31 Maret 2024 terealisasi sebesar Rp3,74 triliun atau 18,48% dari pagu dan tumbuh sebesar 61,57% (yoy),” imbuhnya.(Anton)

 

Pos terkait