8 Narasumber Dari 8 Negara Menjadi Narasumber Diacara Second Internasional Conference, Ada Beberapa Hal Disampaikan Terkait Kegiatan Ini

 

Palembang. Berita Suara Rakyat. Com

Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang hari ini bekerjasama dengan Asosiasi Pimpinan Perguruan Tinggi Hukum Indonesia (APPTHI) melaksanakan Second Internasional Conference On Change Business Law “Strategic partnership In Term Of Sustainable Development Goal’s (SDG’s) yang dihadiri oleh 8 narasumber dari 8 negara, dua hadir secara offline atau langsung yakni Belanda dan Korea selatan dan 6 narasumber lainnya melalui virtual atau online.

 

Kegiatan ini sendiri dihadiri langsung oleh Ketua APPTHI, Ketua STIHPADA Palembang Assoc Prof Dr H Firman Freaddy Busroh, S.H., M.Hum.,CTL, Ketua Dewan Pembina STIHPADA Palembang , Dr Hj Jauhariah, S.H., M.M., M.H, para Wakil Ketua STIHPADA, Ketua APPTHI Pusat diwakili oleh Ketua bidang Hubungan Internasional APPTHI Pusat Dr. Wasis Susetio, S.H., M.H, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang Zainal Abidin, dan kegiatan ini sendiri dilaksanakan secara langsung dan dipusatkan di Griya STIHPADA Palembang.

 

Dikatakan Ketua Umum APPTHI yang diwakili oleh Ketua Bidang Hubungan Internasional APPTHI Pusat Dr Wasis Susetio, S.H., M.H, jadi ini memang satu kegiatan yang sebenarnya sudah yang kedua, makanya temanya itu Second Conference Internasional/2 ND Internasional Conference. Artinya merupakan suatu kegiatan APPTHI di mana STIHPADA Palembang menjadi salah satu anggota, dan bahkan anggota yang sangat aktif serta inovasi.

 

Makanya penyelenggaraan kegiatan kedua ini di kota Palembang, di mana yang berbeda kalau kemarin yakni tahun kemarin scub nya nasional, tapi untuk yang sekarang scub nya regional yakni ASEAN.

 

“Jadi nanti setelah dari STIHPADA Palembang  kita akan ke Malaysia, dan sesuai dengan tadi hasil persentasi yang diajukan di bincangkan bahwa oleh Dekan Fakultas Hukum dari Malaysia,  itu dinyatakan bahwa akan ada pembentukan ASEAN Law Networking Grup,” ujarnya.

Kemudian, jadi yang kita mulai pada hari ini terus nanti di tutup dengan pembentukan Asosiasi Dekan-Dekan se Asia, di mana nanti manfaatnya itu adalah kerjasama di tingkat ASEAN berupa penyertaan kurikulum, kerjasama reset, dan sebagainya.

 

Inilah yang saya pikir ini sebuah kegiatan yang insya Allah menjadikan terutama fakultas-fakultas hukum di Indonesia itu semakin maju, dan ini diinisiasi juga oleh STIHPADA Palembang. Bersyukur memiliki bahwa STIHPADA Palembang memiliki pimpinan yang progesif dan inovatif.

 

“Kalau kemarin memang temanya berbeda, karena memang tema kita diwilayah bisnis law, tentunya berbicara bisnis Law, jadi itu temanya bermacam-macam. Sedangkan untuk kegiatan kali ini temanya adalah SDG,’s, itu fokusnya adalah untuk strategi partnership ,” ungkapnya.

 

Menurut Ketua STIHPADA Palembang Assooc Prof Dr H Firman Freaddy Busroh, S.H., M.Hum., CTL, STIHPADA Palembang sebagai selah satu PTS Hukum yang sangat konsen terhadap perkembangan dunia Internasional merasa perlu melakukan atau menggelar Second Internasional Conference ini.

 

Dimana pada kegiatan Second Internasional Conference sangat spesial karena dihadiri dari 8 Narasumber dari 8 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, India, United State of Amerika, Barcelona, dan dua negara South Korea hadir secara langsung di STIHPADA.

 

“Tujuan kita melakukan atau menggelar Second Internasional Conference ini adalah untuk meningkatkan kapabilitas dan juga kemampuan daripada akademik STIHPADA dari mulai mahasiswa Sarjana Strata Satu, maupun mahasiswa Sarjana Strata Dua,” katanya.

 

Dilanjutkannya, tentunya akan memperkuat networking STIHPADA Palembang dengan jalinan  kerjasama beberapa Perguruan Tinggi yang tergabung didalam ASEAN Law Network. Adapun alasan kita mengundang 8 pembicara dari 8 negara agar kita memiliki multi perspektif mengenai perkembangan legal education ilmu hukum dari berbagai negara.

 

Seperti dari negara Amerika, Barcelona, Malaysia,  Thailand, India, sampai ke Hungaria dan lain-lain, sehingga kita bisa mendapatkan gambaran mengenai perkembangan legal education secara dunia Internasional.

 

“Dimana masing-masing negara tersebut  berdasarkan topik yang kita angkat yakni terkait dengan legal education, perkembangan didalam bisnis law, karena memang saat ini topik mengenai bisnis law itu sendiri sangat menarik untuk di bahas apalagi dengan perkembangan SDG’s,” ucapnya.

 

Begitu juga disampaikan Ketua DPRD Kota Palembang sekaligus Alumni STIHPADA Palembang Zainal Abidin, dimana kegiatan ini sangat baik memberikan masukan terkait hukum di perbandingan kan dengan negara-negara yang lain, dan banyak sekali yang kita dapatkan daripada narasumber.

 

Dimana mengenai tema yang diangkat ini sangat bagus dan perlu memang ada perubahan hukum bisnis itu terkait dengan teknologi ang negara-negara lain khususnya di Indonesia dan juga termasuk terutama di kota Palembang itu sendiri.

 

Harapan kami, serta kami apresiasi dengan kegiatan ini, sehingga perkembangan kita tentang hukum yakni di hukum bisnis bisa mengetahui lebih detail lagi terkait perubahan-perubahan sistem apalagi sekarang banyak sekali yang online,” imbuhnya.(Anton)

 

Pos terkait